BAB I
PERCOBAAN 4
RANGKAIAN MENGGUNAKAN RELAY DAN SWITCH
1. Tujuan : Agar Bintara Mahasiswa mampu mempraktikan Livewire untuk membuat rangkaian yang menggunakan relay dan switch.
2. Alat dan Bahan :
a. Relay,
b. Switch,
c. LED,
d. Baterai,
e. Amperemeter,
f. Voltmeter,
g. Potensiometer, dan
3. Dasar teori :
a. Pengertian-pengertian.
1. Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian. Karena fungsi relay tersebut, itulah mengapa komponen yang satu ini juga disebut sebagai saklar, Hal ini karena komponen yang satu ini berguna untuk membuka dan menutup aliran arus listrik.
2. Switch adalah alat yang dapat atau memiliki fungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik (arus listrik) pada jaringan arus listrik kuat maupun jaringan arus listrik yang lemah. Sistem kerjanya sebagai pemutus atau pemilih sinyal secara mekanik.
3. Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
4. Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
5. Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur seberapa besar kuat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. Jika anda menggunakan alat ini, anda akan menjumpai tulisan A dan mA. A adalah Amperemeter, mA adalah miliamperemeter atau mikroamperemeter. Alat ukur ini digunakan oleh para teknisi dalam eksekusi alat multitester atau avometer yang mana merupakan gabungan dari kegunaan amperemeter, ohmmeter, dan juga voltmeter.
5. Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x diameter).
6. Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
4. Langkah Langkah Percobaan.
a. Penyiapan alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan;
b. Melaksanakan pembuatan rangkaian seri parallel Resitor; dan
c. Melaksanakan pengukuran dengan livewire.
5. Analisa Rangkaian :
Berdasarkan rangkaian di atas dapat diketahui :
a. Jika Switch dihubungkan (dalam keadaan ON) maka relay akan menarik saklar dikarenakan adanya medan magnet sehingga mengakibatkan lampu 1 menyala.
b. Jika Switch tidak dihubungkan (dalam keadaan OFF) maka relay akan melepas saklar sehingga saklar terhubung ke rangkaian lampu kedua sehingga lampu kedua dapat menyala.
c. NO atau Normally Open adalah sebuah kondisi dimana relay belum mendapatkan sebuah tegangan dan tuas berada pada kondisi normal dan kontak open.
d. NC atau Normally Clossed yaitu kondisi dimana relay sudah di beri tegangan dan tuas berada pada kondisi menarik dan kontak tertutup.
e. Sifat magnet sementara akan terus ada selama coil yang ada pada bagian relay mendapat aliran arus listrik.
6. Kesimpulan dan saran.
a. Kesimpulan.
Kita dapat memngetahui bahwa rangkaian yang dibuat bahwa Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian. Karena fungsi relay tersebut, itulah mengapa komponen yang satu ini juga disebut sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik. Hal ini karena komponen yang satu ini berguna untuk membuka dan menutup aliran arus listrik.
b. Saran.
Dari rangkaian diatas dapat kita ketahui banyak manfaat dari relay. Dalam kehidupan sehari-hari relay dapat diaplikasikan untuk klakson mobil, lampu utama kendaraan, ECU, fuel pump, wiper, starter, fan radiator, system AC, alarm, lampu kabut, power window, central lock pada mobil, dan masih banyak penerapan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar