BAB I
PERCOBAAN 5
KENDALI ARAH MOTOR DC
1. Tujuan :
Agar Bintara Mahasiswa mampu mempraktikan Livewire
untuk
membuat rangkaian yang menggunakan satu motor dan empat motor..
2. Alat dan
Bahan :
a.
Relay,
b.
Switch,
c.
Baterai, dan
d.
Motor.
3. Dasar teori
:
a.
Pengertian-pengertian.
1. Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik
dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang
terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat
Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan
arus
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan
lebih tinggi.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4
komponen dasar yaitu :
1.
Electromagnet (Coil)
2.
Armature
3.
Switch Contact Point (Saklar)
4.
Spring
Beberapa fungsi
Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam
peralatan
Elektronika diantaranya adalah :
Relay
digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic
Function)
Relay
digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu
(Time Delay
Function)
Relay
digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi
dengan bantuan
dari Signal Tegangan rendah.
Ada juga
Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung
singkat
(Short).
2.
Switch adalah alat yang dapat atau memiliki fungsi untuk
menghubungkan
dan memutuskan aliran listrik (arus listrik) pada
jaringan arus
listrik kuat maupun jaringan arus listrik yang lemah.
Sistem kerjanya
sebagai pemutus atau pemilih sinyal secara mekanik .
Secara umum,
fungsi switch dalam jaringan komputer adalah sebagai
concentrator
yang menerima dan membagikan data antar perangka
komputer.
Adapun beberapa fungsi switch adalah sebagai berikut:
Address
Learning; switch mampu mencatat alamat MAC address
dari suatu
perangkat jaringan yang terhubung dengannya. Saat
switch menerima
data, switch akan mencatat MAC address
pengirim dan
mempelajari kemana data tersebut harus dikirim.
Menyaring/
Meneruskan Data Frame; Switch juga dapat
menyaring dan
meneruskan suatu paket data yang diterima ke
alamat tujuan,
ke alamat MAC address mana, dan port berapa.
Dengan begitu,
maka proses pengiriman data tidak akan
mengalami
tabrakan.
Looping
Avoidance; switch mampu mencegah terjadinya looping
(data hanya
berputar-putar pada port-port switch) ketika data yang
diterima tidak
diketahui tujuannya. Data yang diterima dapat
diteruskan ke
alamat tujuan dengan cara memblok salah satu port
yang terhubung
dengan perangkat lainnya.
Cara Kerja
Switch
Pada
praktiknya, switch akan menerima data dari perangkat lainnya
yang terkoneksi
dengannya. Lalu switch mendeteksi dan mencocokkan
alamat MAC
Address perangkat yang dituju dengan data tabel yang
dimilikinya.
Selanjutnya,
switch akan membuat suatu logika koneksi dengan port
yang terhubung
dengan perangkat tujuan. Dengan begitu, data yang
dikirimkan
hanya akan diterima oleh port yang dituju, sedangkan port
lainnya tidak
dapat menerima data tersebut sehingga mengurangi
potensi
terjadinya ‘tabrakan’ data.
Jenis-Jenis
Switch
Berdasarkan
model OSI (Open System Interconnection), switch dapat
dibedakan
menjadi dua jenis. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis
switch adalah
sebagai berikut:
Switch Layer
2, beroperasi Data Link layer pada lapisan model
OSI. Jenis
switch ini dapat meneruskan paket data dengan
mendeteksi MAC
Address tujuan. Switch ini juga dapat melakukan
fungsi bridge
antara beberapa segmen LAN (Local Area Network)
sebab switch
mengirimkan paket-paket data dengan cara melihat
alamat yang
dituju tanpa mengetahui protokol jaringan yang
digunakan.
Switch Layer
3, terdapat di Network Layer pada lapisan model
OSI. Jenis
switch ini dapat meneruskan paket data dengan
menggunakan
alamat IP suatu perangkat. Switch ini disebut juga
dengan switch
routing atau switch multi-layer.
3. Baterai
(Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi
kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan
oleh suatu
perangkat Elektronik. Setiap Baterai terdiri dari Terminal
Positif(
Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang
berfungsi
sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah
Arus Searah
atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada
umumnya,
Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang
hanya dapat
sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder
yang dapat
diisi ulang (rechargeable battery).
Jenis-jenis
Baterai
Setiap Baterai
terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal
Negatif (Anoda)
serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar.
Output Arus Listrik
dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga
dengan Arus DC
(Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2
Jenis utama
yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single
use battery)
dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable
battery).
1. Baterai
Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)
Baterai Primer
atau Baterai sekali pakai ini merupakan baterai yang
paling sering
ditemukan di pasaran, hampir semua toko dan
supermarket
menjualnya. Hal ini dikarenakan penggunaannya yang
luas dengan
harga yang lebih terjangkau. Baterai jenis ini pada
umumnya
memberikan tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis
ukuran seperti
AAA (sangat kecil), AA (kecil) dan C (medium) dan D
(besar).
Disamping itu, terdapat juga Baterai Primer (sekali pakai) yang
berbentuk kotak
dengan tegangan 6 Volt ataupun 9 Volt.
Jenis-jenis
Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer
(sekali Pakai /
Single use) diantaranya adalah :
a. Baterai
Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
Baterai
Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai “Heavy Duty”
yang sering
kita jumpai di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai
jenis ini
terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi sebagai Terminal Negatif
dan juga sebagai
pembungkus Baterainya. Sedangkan Terminal
Positifnya
adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod).
Baterai jenis
Zinc-Carbon merupakan jenis baterai yang relatif murah
dibandingkan
dengan jenis lainnya.
b. Baterai
Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline
ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga
yang lebih
mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit
yang
digunakannya adalah Potassium hydroxide yang merupakan Zat
Alkali
(Alkaline) sehingga namanya juga disebut dengan Baterai
Alkaline. Saat
ini, banyak Baterai yang menggunakan Alkalline sebagai
Elektrolit,
tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai
Elektrodanya.
c. Baterai
Lithium
Baterai Primer
Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding
jenis-jenis
Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat
disimpan lebih
dari 10 tahun dan dapat bekerja pada suhu yang sangat
rendah. Karena
keunggulannya tersebut, Baterai jenis Lithium ini sering
digunakan untuk
aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer
maupun Jam
Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk
Uang Logam atau
disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery).
Ada juga yang
memanggilnya Button Cell atau Baterai Kancing.
d. Baterai
Silver Oxide
Baterai Silver
Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal
dalam harganya.
Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver).
Baterai Silver
Oxide dapat dibuat untuk menghasilkan Energi yang
tinggi tetapi
dengan bentuk yang relatif kecil dan ringan. Baterai jenis
Silver Oxide
ini sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin (Coin
Battery) /
Baterai Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini
sering
dipergunakan pada Jam Tangan, Kalkulator maupun aplikasi
militer.
2. Baterai
Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)
Baterai
Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau
Rechargeable
Battery. Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder
menghasilkan
arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya
saja, Reaksi
Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik
(Reversible).
Pada saat Baterai digunakan dengan menghubungkan
beban pada
terminal Baterai (discharge), Elektron akan mengalir dari
Negatif ke
Positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar (Charger)
dihubungkan ke
Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif
ke Negatif
sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis
Baterai yang
dapat di isi ulang (rechargeable Battery) yang sering kita
temukan antara
lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-Cadmium), Ni-MH
(Nickel-Metal
Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).
Jenis-jenis
Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder
(Baterai Isi
Ulang) diantaranya adalah :
a. Baterai
Ni-Cd (Nickel-Cadmium)
Baterai Ni-Cd
(NIcket-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi
ulang) yang
menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic
Cadmium sebagai
bahan Elektrolitnya. Baterai Ni-Cd memiliki
kemampuan
beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus
daya tahan yang
lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan
discharge
sendiri (self discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak
digunakan.
Baterai Ni-Cd juga mengandung 15% Tosik/racun yaitu
bahan
Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan
manusia dan
Lingkungan Hidup. Saat ini, Penggunaan dan penjualan
Baterai Ni-Cd
(Nickel-Cadmiun) dalam perangkat Portabel Konsumen
telah dilarang
oleh EU (European Union) berdasarkan peraturan
“Directive
2006/66/EC” atau dikenal dengan “Battery Directive”.
b. Baterai
Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Baterai Ni-MH
(Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir
sama dengan
Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30%
lebih tinggi dibandingkan
dengan Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat
berbahaya
Cadmium yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan
manusia.
Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga
dapat menghemat
biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH
memiliki
Self-discharge sekitar 40% setiap bulan jika tidak digunakan.
Saat ini
Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam Kamera dan Radio
Komunikasi.
Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai
Ni-MH tetap
mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak
kesehatan
manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan
daur ulang
(recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
c. Baterai
Li-Ion (Lithium-Ion)
Baterai jenis
Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai yang paling
banyak
digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital
Kamera,
Handphone, Video Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion
memiliki daya tahan
siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar
30% serta
menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika
dibandingkan
dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah
sekitar 20% per
bulan. Baterai Li-Ion lebih ramah lingkungan karena
tidak
mengandung zat berbahaya Cadmium. Sama seperti Baterai Ni-
MH (Nickel-
Metal Hydride), Meskipun tidak memiliki zat berbahaya
Cadmium,
Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang
dapat merusak
kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga
perlu dilakukan
daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang
disembarang
tempat.
4. Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang
mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).
Motor DC ini
juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti
namanya, DC
Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah
atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
Motor Listrik
DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat
Elektronik dan
listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti
Vibrator
Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Motor Listrik
DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per
menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per
minute) dan
dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun
berlawanan arah
jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada
Motor DC
tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai
ukuran rpm dan
bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan
kecepatan
rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan
operasional
dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke
Motor Listrik
DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan
dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan
yang lebih
tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor
DC menjadi
lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke
Motor DC
tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan
operasional
yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat
berputar atau
terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke
Motor DC
tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional
yang
ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas
dan akhirnya
akan menjadi rusak.
Pada saat Motor
listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus
listrik atau
daya yang digunakannya, namun pada saat diberikan
beban, jumlah
arus yang digunakan akan meningkat hingga ratusan
persen bahkan
hingga 1000% atau lebih (tergantung jenis beban yang
diberikan).
Oleh karena itu, produsen Motor DC biasanya akan
mencantumkan Stall
Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus
pada saat poros
motor berhenti karena mengalami beban maksimal.
Bentuk dan
Simbol Motor DC
Prinsip Kerja
Motor DC
Terdapat dua
bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC,
yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah
bagian motor yang tidak berputar,
bagian yang
statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan.
Sedangkan Rotor adalah
bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri
dari kumparan
Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa
komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub
motor), Field winding (kumparan medan
magnet), Armature
Winding (Kumparan
Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya
motor listrik DC menggunakan fenomena
elektromagnet
untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke
kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak
menghadap ke
magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang
bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini,
karena kutub
utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet
ataupun kutub
selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet
maka akan
terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan
kumparan
berhenti.
Untuk
menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan
berhadapan dengan
kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik.
Dengan
demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub
selatan dan
kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada
saat perubahan
kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan
berhadap dengan
kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan
akan berhadapan
dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama,
maka akan
terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak
memutar hingga
utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet
dan selatan
kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat
ini, arus yang
mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan
berputar lagi
karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-
ulang hingga
arus listrik pada kumparan diputuskan.
4. Langkah
Langkah Percobaan.
a. Penyiapan
alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan;
b. Melaksanakan
pembuatan rangkaian menggunakan 1 motor dan 4
motor; dan
c. Melaksanakan
pengukuran dengan livewire.
Gambar 1.1
Rangkaian 1 Motor
Gambar 1.2
Rangkaian 4 Motor
5. Analisa
Rangkaian :
Berdasarkan
rangkaian di atas dapat diketahui :
a. Jika switch
2 pada rangkaian 1 motor ditekan/dihubungkan maka motor DC
akan bergerak
maju.
b. Jika switch
1 pada rangkaian 1 motor ditekan/dihubungkan maka motor DC
akan bergerak
mundur.
c. Jika switch
2 pada rangkaian 4 motor ditekan/dihubungkan maka motor DC
akan bergerak
maju ke arah kanan.
d. Jika switch
1 pada rangkaian 4 motor ditekan/dihubungkan maka motor DC
akan bergerak
mundur ke arah kiri.
6. Kesimpulan
dan saran.
a. Kesimpulan.
Berdasarkan
rangkaian diatas dapat kita lihat bahwa kita dapat mengatur
fungsi dari
motor DC dalam sebuah alat. Motor DC dapat digunakan untuk
menggerakkan
alat maju atau mundur dan bergerak ke arah kanan maupun ke arah
kiri. Kita
dapat menentukannya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
b. Saran.
Dari rangkaian
diatas dengan menggunakan motor DC sebagai komponen di
suatu rangkaian
elektronik, maka kita dapat mengubah arus listrik menjadi energi
gerak. Sehingga
peralatan seperti kipas, vibrator ponsel, bor listrik DC bisa berfungsi
dengan baik.
Namun, fungsi dari motor DC tidak hanya seperti itu saja, ada pula
sebagai
penggerak robot dan komponen pintu putar otomatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar